Kamis, 22 Desember 2011

Apa Itu Website, Hosting dan Domain?


Halaman-halaman web yang sedang kita lihat sekarang ini sebenarnya adalah sekumpulan file yang kita buka melalui internet menggunakan browser (misalnya Internet Explorer) di komputer kita. Mungkin kita pernah ‘save as’ sebuah halaman web dan menyimpannya di komputer kita. Kemudian suatu saat kita membukanya kembali. Mengklik nama file tersebut dan tiba-tiba kita sudah bisa melihat isinya di browser, di mana di bagian address bar yang terpampang adalah alamat file di komputer kita, seperti C:\Document & Settings\… dst. Lalu bagaimana dengan halaman-halaman atau file-file yang kita buka melalui internet?

Pada dasarnya tidak jauh berbeda. Kalau kita membuka halaman website dari file yang kita simpan di komputer kita sendiri, maka alamatnya adalah C:\… karena file tersebut terletak di komputer kita dengan alamat C:\… atau di hard disk C:\… Tapi kalau di internet alamatnya adalah berupa nama domain, misalnya http://rinto.wordpress.com. Artinya file-file kita berada di sebuah komputer yang memiliki alamat tersebut.

Http://rinto.wordpress.com adalah nama domain dan komputer tempat menyimpan file-file tersebut adalah hosting. Sementara website adalah sekumpulan file yang disimpan di sebuah hosting yang saling terhubung satu sama lain menggunakan link-link yang terdapat di dalamnya. Dan file-file tersebut dapat dibuka dari seluruh dunia menggunakan alamat domain.

Lalu bagaimana caranya menempatkan sebuah website di sebuah hosting sehingga bisa diakses menggunakan nama domain yang kita inginkan?

Pertama, kita harus mencari dan memilih sebuah tempat hosting, atau tempat untuk meletakkan website kita. Saat ini banyak yang menawarkan jasa sewa hosting dan yang gratis juga banyak. Nanti kalau kita sudah terdaftar di hosting tersebut, kita akan memperoleh petunjuk bagaimana cara menempatkan file-file kita di hosting tersebut.

Lalu bagaimana dengan nama domain? Begini, sebenarnya komputer-komputer yang terhubung ke internet itu, yang salah satunya akan kita pakai sebagai tempat hosting, tidak memiliki alamat domain seperti yang kita bayangkan. Komputer-komputer tersebut hanya memiliki alamat berupa nomor IP, seperti 222.124.226.13. Jadi, kalau kita memiliki website yang berada di komputer tersebut, nomor IP itulah yang seharusnya kita ketikkan di browser kalau ingin membukanya.

Jadi, kalau kita membeli sebuah alamat domain, seperti misalnya www.fabertechnology.com (sebenernya sih menyewa, karena alamat domain itu tidak bisa dimiliki permanen oleh seseorang dan harus menyewa dengan biaya pertahun) maka oleh pengelola domain alamat tersebut akan dipetakan ke komputer yang menyimpan file-file website kita. Sehingga kalau ada yang membuka alamat www.fabertechnology.com maka ia bisa langsung mengakses website kita.

Jadi ketika seseorang yang membuka sebuah alamat domain, misalnya www.fabertechnology.com, maka yang pertama dilakukan oleh browser adalah mencari di internet di mana alamat sebenarnya (alamat IP) dari alamat domain tersebut. Setelah ditemukan, baru kemudian browser mendapatkan file dari komputer hosting tempat menyimpan website tersebut.

Maka, jangan salah sangka kalau ada anggapan bahwa website dengan domain .co.id bisa lebih cepat diakses daripada website dengan domain .com. Karena website dengan domain .co.id juga bisa dihosting di komputer yang lokasinya jauh di luar negeri. Dan semakin jauh jarak pengakses dengan lokasi hosting, tentu mempengaruhi kecepatan aksesnya.

Sumber : 
http://rinto.wordpress.com/2007/05/19/apa-itu-website-hosting-dan-nama-domain/

Apa itu Website atau Situs Web?

Sebuah website atau situs web (sering pula disingkat menjadi ; situs dan site saja) adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi  “halaman muka”), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surat elektronik (e-mail), dan lain-lain.

Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language) yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.

Macam-macam Website

Secara garis besar, website bisa digolongkan menjadi 3 bagian yaitu:

  1. Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya adalah untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari website tersebut.
  2. Website Dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit kontent dari website. Contoh umum mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat fasilitas berita, polling dan sebagainya.
  3. Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user bisa berinteraksi dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka. Biasanya website seperti memiliki moderator untuk mengatur supaya topik yang diperbincangkan tidak keluar jalur.

Sumber:
http://pertanyaan.com/artikel/apa-itu-website
http://yozaniar.web.id/?p=15

Senin, 12 Desember 2011

Jenis Kegiatan Hacking

  • Social Hacking, yang perlu diketahui : informasi tentang system apa yang dipergunakan oleh server, siapa pemilik server, siapa Admin yang mengelola server, koneksi yang dipergunakan jenis apa lalu bagaimana server itu tersambung internet, mempergunakan koneksi siapa lalu informasi apa saja yang disediakan oleh server tersebut, apakah server tersebut juga tersambung dengan LAN di sebuah organisasi dan informasi lainnya.
  • Technical Hacking, merupakan tindakan teknis untuk melakukan penyusupan ke dalam system, baik dengan alat bantu (tool) atau dengan mempergunakan fasilitas system itu sendiri yang dipergunakan untuk menyerang kelemahan (lubang keamanan) yang terdapat dalam system atau service. Inti dari kegiatan ini adalah mendapatkan akses penuh kedalam system dengan cara apapun dan bagaimana pun.
Jadi dapat diambil kesimpulannya bahwa Hacker yang ‘baik’ adalah orang yang mengetahui apa yang dilakukannya, menyadari seluruh akibat dari apa yang dilakukannya, dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Sementara hacker yang ‘jahat’ atau biasa disebut cracker adalah orang yang tahu apa yang dikerjakannya, tetapi seringkali tidak menyadari akibat dari perbuatannya. Dan ia tidak mau bertanggung jawab atas apa yang telah diketahui dan dilakukannya itu. Karena hacker adalah orang yang tahu dalam ketahuannya, di dunia hackers tentu saja ada etika yang mesti dipenuhi dan dipatuhi bersama.

Lebih jauh lagi tentang Cracker, Cracker adalah seseorang yang berusaha untuk menembus sistem komputer orang lain atau menerobos sistem keamanan komputer orang lain untuk mengeruk keuntungan atau melakukan tindak kejahatan.

Inilah yang membedakannya dengan hacker. Prinsip kerja hacker dan cracker sebenarnya sama. Yang membedakan keduanya adalah tujuannya. Dari segi kemampuan, cracker dan hacker juga tidak jauh berbeda. Tapi cracker seringkali memiliki ilmu yang lebih oke dan keberanian serta kenekatan yang lebih besar daripada hacker. Namun dari segi mentalitas dan integritas, keduanya beda jauh.

Ok, semoga penjelasan diatas bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda agar bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.Beberapa artikel diatas adalah beberapa saduran dari wikipedia sedikit menambahkan dengan pengetahuan dari penulis sendiri.Sekian penjelasan saya mengenai Perbedaan Hacker Dengan Cracker.

Pengertian Hacker vs Cracker

Banyak dari Kita yang salah pengertian tentang Hacker, seringkali masyarakat awam menganggap bahwa istilah hacker dan cracker adalah SAMA. Konotasinya hampir selalu negatif dan jahat. Oleh karena itu,pada postingan kali ini saya akan menjelaskan mengenai Perbedaan Hacker Dengan Cracker.

Berikut ini adalah pengertian hacker dan cracker :
  • Hacker adalah sebutan untuk orang atau sekelompok orang yang memberikan sumbangan bermanfaat untuk dunia jaringan dan sistem operasi, membuat program bantuan untuk dunia jaringan dan komputer.Hacker juga bisa di kategorikan perkerjaan yang dilakukan untuk mencari kelemahan suatu system dan memberikan ide atau pendapat yang bisa memperbaiki kelemahan system yang di temukannya.
  • Cracker adalah sebutan untuk orang yang mencari kelemahan system dan memasukinya untuk kepentingan pribadi dan mencari keuntungan dari system yang di masuki seperti: pencurian data, penghapusan, dan banyak yang lainnya.

Ciri – Ciri Hacker :
  1. Mempunyai kemampuan menganalisa kelemahan suatu sistem atau situs. Sebagai contoh : jika seorang hacker mencoba menguji suatu situs dipastikan isi situs tersebut tak akan berantakan dan mengganggu yang lain. Biasanya hacker melaporkan kejadian ini untuk diperbaiki menjadi sempurna. Bahkan seorang hacker akan memberikan masukan dan saran yang bisa memperbaiki kebobolan system yang ia masuki.
  2. Hacker mempunyai etika serta kreatif dalam merancang suatu program yang berguna bagi siapa saja.
  3. Seorang Hacker tidak pelit membagi ilmunya kepada orang-orang yang serius atas nama ilmu pengetahuan dan kebaikan.
  4. Seorang hacker akan selalu memperdalam ilmunya dan memperbanyak pemahaman tentang sistem operasi.

Ciri – Ciri Cracker :
  1. Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif atau merusak dan menjadikannya suatu keuntungan. Sebagia contoh : Virus, Pencurian Kartu Kredit, Kode Warez, Pembobolan Rekening Bank, Pencurian Password E-mail/Web Server.
  2. Bisa berdiri sendiri atau berkelompok dalam bertindak.
  3. Mempunyai website atau channel dalam IRC yang tersembunyi, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengaksesnya.
  4. Mempunyai IP address yang tidak bisa dilacak.
  5. Kasus yang paling sering ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan. Sebagai contoh : Yahoo! pernah mengalami kejadian seperti ini sehingga tidak bisa diakses dalam waktu yang lama, kasus klikBCA.com yang paling hangat dibicarakan beberapa waktu yang lalu.

Baca juga : Jenis-Jenis Kegiatan Hacking.


sumber:http://softkolom32.blogspot.com/2011/10/perbedaan-hacker-dengan-cracker.html

Aspek-Aspek Keamanan Komputer

          Inti dari keamanan komputer adalah melindungi komputer dan jaringannya dengan tujuan mengamankan informasi yang berada di dalamnya. Keamanan komputer sendiri meliputi beberapa aspek , antara lain :
  1. Privacy, adalah sesuatu yang bersifat rahasia(provate). Intinya adalah pencegahan agar informasi tersebut tidak diakses oleh orang yang tidak berhak. Contohnya adalah email atau file-file lain yang tidak boleh dibaca orang lain meskipun oleh administrator. Pencegahan yang mungkin dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi enksripsi, jadi hanya pemilik informasi yang dapat mengetahui informasi yang sesungguhnya.
  2. Confidentiality,  merupakan data yang diberikan ke pihak lain untuk tujuan khusus tetapi tetap dijaga penyebarannya. Contohnya data yang bersifat pribadi seperti : nama, alamat, no ktp, telpon dan sebagainya. Confidentiality akan terlihat apabila diminta untuk membuktikan kejahatan seseorang, apakah pemegang informasi akan memberikan infomasinya kepada orang yang memintanya atau menjaga klientnya.
  3. Integrity, penekanannya adalah sebuah informasi tidak boleh diubah kecuali oleh pemilik informasi. Terkadang data yang telah terenskripsipun tidak terjaga integritasnya karena ada kemungkinan chpertext dari enkripsi tersebut berubah. Contoh : Penyerangan Integritas ketika sebuah email dikirimkan ditengah jalan disadap dan diganti isinya, sehingga email yang sampai ketujuan sudah berubah.
  4. Autentication, ini akan dilakukan sewaktu user login dengan menggunakan nama user dan passwordnya, apakah cocok atau tidak, jika cocok diterima dan tidak akan ditolak. Ini biasanya berhubungan dengan hak akses seseorang, apakah dia pengakses yang sah atau tidak.
  5. Availability, aspek ini berkaitan dengan apakah sebuah data tersedia saat dibutuhkan/diperlukan. Apabila sebuah data atau informasi terlalu ketat pengamanannya akan menyulitkan dalam akses data tersebut. Disamping itu akses yang lambat juga menghambat terpenuhnya aspe availability. Serangan yang sering dilakukan pada aspek ini adalah denial of service (DoS), yaitu penggagalan service sewaktu adanya permintaan data sehingga komputer tidak bisa melayaninya. Contoh lain dari denial of service ini adalah mengirimkan request yang berlebihan sehingga menyebabkan komputer tidak bisa lagi menampung beban tersebut dan akhirnya komputer down.

Sumber : Idrizon, M.Kom “Materi Kuliah Keamanan Komputer” UPI/STMIK, Indonesia