Wilayah yang kini disebut Ibukota Provinsi
Bengkulu pada awalnya adalah wilayah dari beberapa kerajaan kecil. Beberapa
kerajaan yang pernah berdiri diwilayah ini antara lain Kerajaan Sungai Serut,
Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai
Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung dan, Kerajaan Marau Riang yang
pada hakekatnya merupakan negara-negara suku yang menyebar diberbagai penjuru
daerah.
Pada pertengahan abad ke-13
sampai dengan abad ke-16, daerah Kota Bengkulu di perintah 2 kerajaan yaitu :
Kerajaan Sungai Serut dan Kerajaan Selebar. Dipertengahan abat ke -6. Pada
tahun 1685 di pimpin seorang berkebangsaan Inggris bernama Ralp Ord dan
William Cowley, yang awalnya memimpin ekspedisi untuk membuka perusahaan pembelian
lada yang sebelumnya berada di Banten, dan dialihkan ke Bengkulu. Taktik itu
mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung. Benteng
pertama yang dibagan bernama Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara
Sungan Serut. Pada tahun 1713 didirikan lagi sebuah benteng yang lebih besar,
tebal dan kuat dinamai Fort Malborough (Benteng Malborough). Pembangunan
Benteng ini rampung pada tahun 1719. Benteng Malborough tersebut dilengkapi
dengan 71 buah meriam, untuk membuatnya benar-benar menjadi sebuah benteng yang
kuat sebagai basis pertahanan. Karena sepanjang penempatan, rakyat Bengkulu
senantiasa mengadakan perlawanan dan penolakan, walau tak seberapa. Sejak saat
itu Inggris sebagai yang berkuasan di Bengkulu dan menjajah Bengkulu selama
kurang lebih 139 tahun (1685-1824), yang pada akhirnya digantikan kekuasaan
baru, yaitu Belanda. Yang telah mengusai keseluruhan nusantara, dari Sabang
sampai Meraoke pada saat itu.
Dalam kurun
1824-1942 daerah Bengkulu sepenuhnya berada dibawah kekuasaan Pemerintahan
Hindia Belanda. Setelah Belanda dikalah oleh Jepang pada tahun 1942 dimulailah
masa penjajahan Jepang selama kurang lebih 3 (tiga) tahun. Setelah proklamasi
kemerdekaan berkumandang tahun 1945 seluruh wilayah kerajaan yang ada di daerah
ini diubah statusnya menjadi Karesidenan dalam lingkup administratif Provinsi
Sumatera Selatan, sebelum akhirnya berubah dijadikan provinsi sendiri pada
tanggal 18 November 1968. Propinsi / Daerah Tingkat I Bengkulu menjadi propinsi
ke-26 dari 27 Provinsi se-Indonesia saat itu.
Sumber : blogspot.Blog_kota_tua/sejarah provinsi bengkulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar