Rabu, 13 Oktober 2010

Bangga tidak jadi Warga Negara Indonesia


"Bangga tidak jadi Warga Negara Indonesia?" sumua punya jawaban masing-masing. Kebanyakakan pasti bangga sangat jadi warga negara indonesia. "Saya pun bangga juga..."

Tapi kalau hobby saya yang suka baca novel. Sepertianya inilah kenyataan. Sepertinya seniman jauh bisa dipercaya. Yang ada didalam tuliasanya membuktikan kebenaran lewat jalan yang tak diduga.

"Suka banget baca Buku Novel Karya ‘Kang Abib.’ Inilah kenyataannya pada bangsaku; Apakah Anda salah satu penggemar berat novel berjudul Ayat-Ayat Cinta?" Ketika diakhir cerita tokoh utamanya bernama Fahri mendapat fitnah dari seorang gadis mesir? Seperti ini penggalan ceritanya;

Kata-kata staf konsuler KBRI itu membuat hatiku ciut. Aku tiba-tiba ingin jadi warga negara Amerika saja. Jika aku warga negara Amerika pasti polisi Mesir tidak berani berbuat macam-macam. Menyentuh kulitku saja mereka tidak akan berani apalagi mengancam hukuman gantung. Jika aku jadi warga negara Amerika, mungkin seandainya benar-benar memperkosa pun, tetap selamat. Sebab presiden Amerika akan ikut bicara membela warganya seperti ketika Clinton membela warganya yang dicambuk di Singapura. Lain Amerika lain Indonesia. Apa yang dibela oleh presiden Indonesia kalau bukan jabatan dan perutnya sendiri? Mana mungkin dia mendengar rintihan dan rasa sakitku dicambuk tiap pagi dan membeku kedinginan di bawah tanah dalam musim dingin yang membuat tulang ngilu? Apalagi diriku yang jauh di Mesir. Sedangkan ribuan gadis Indonesia dijual, dirobek-robek kehormatannya, dan diperlakukan seperti binatang di Singapura (dan Malaysia) saja presiden diam saja? Kapan dalam sejarahnya ada Presiden Indonesia membela rakyatnya? Kecuali Soekarno di zaman mempertahankan kemerdekaan.

“Namun! Kenapa Aku jadi malu jadi orang Indonesia?” Negara yang BESAR. Perairan yang membentang dari Sabang sampai Maoreke. Daratannya terluas daripada Malaysia apalagi Singapura, penduduk nomor 4 terbanyak. Kekayaan alam dan mineral jangan ditanyakan lagi, tanah yang subur, dan kekayaan laut yang tak ada tandingannya didunia. Negara ini, terkaya didunia lho? Namun, Pemerintahan dan Pemimpinan seperti inilah hasilnya kerjanya selama ini. Tak membuat kesejahteraan rakyat banyak. Membuat bangsaku dipandang sebelah mata diluar negeri. Kapan 'aku' bangga jadi orang Indonesia seperti yang di cita-cita nenek moyangku terdahulu?


Tidak ada komentar: