Waktu 00.00 adalah awal bergantinya hari yang dimulai di Kota kecil sebelah Kota tua London bernama Greenwich. Tampa banyak protes dari cendikiawan muslim. Selama ini kita telah terpatok pada waktu Greenwich. Bagaimana tidak? TVRI pada hari jumat malam tanggal 19 April 1996 menyiarkan berita tentang jadual wukuf dan sholat idhul adha. Pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa wukuf dipadang Arafah (9 julhijjah 1416) jatuh pada hari saptu tanggal 27 April 1996. Dengan demikian sholat idul Adha (10 julhijjah 1416) jatuh pada hari ahad/minggu tanggal 28 April 1996. Dan jadual wukuf dan sholat idul adha tersebut ternyata sama yang tetera pada kalender yang kita miliki.
Berdasarkan ketetapan pemerinah Arab Saudi tersebut, maka jama’ah haji dan umat islam di Kota Mekkah dan sekitarnya melaksanakan sholat Idul Adha di masjid aL-Haram pada hari ahad 28 April 1996, pagi hari sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Dan setelah itu dilanjutkan segera melaksanakan ibadah penyembelihan hewan qurban.
Lalu, kapan umat islam di Indonesia dan dan bagian timur kota Mekkah. Ternyata umat islam Indonesia juga melaksanakan sholat idul Adha hari Ahad 28 April 1996, pagi sekitar pukul 07.00 wib, atau khusus waktu Indonesia bagian barat. Pada saat yang sama ternyata umat islam di kota Mekkah belum melaksanakan sholat idul Adha tanggal 28 April 1996. Karena di Kota Mekkah baru pukul 03.00 pagi.
Bagaimana logikanya? Yang melarang umat muslim mendahului Rusul-nya. Rasul kita Muhammad saw, seperti pada QS Al-Hujurat [49]:5, yang artinya; “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau mendahului Allah dan Rasul-nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
Sumber:
Budiyono, Bambang E. KUT (Ka’bah Universal Time), Pilar Prees & SI-KUT, Jakarta, 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar