Minggu, 26 Desember 2010

Awal Waktu Umat Islam "ya di Mekkah lou,!!"

Waktu 00.00 adalah awal bergantinya hari yang dimulai di Kota kecil sebelah Kota tua London bernama Greenwich. Tampa banyak protes dari cendikiawan muslim. Selama ini kita telah terpatok pada waktu Greenwich. Bagaimana tidak? TVRI pada hari jumat malam tanggal 19 April 1996 menyiarkan berita tentang jadual wukuf dan sholat idhul adha. Pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa wukuf dipadang Arafah (9 julhijjah 1416) jatuh pada hari saptu tanggal 27 April 1996. Dengan demikian sholat idul Adha (10 julhijjah 1416) jatuh pada hari ahad/minggu tanggal 28 April 1996. Dan jadual wukuf dan sholat idul adha tersebut ternyata sama yang tetera pada kalender yang kita miliki.

Berdasarkan ketetapan pemerinah Arab Saudi tersebut, maka jama’ah haji dan umat islam di Kota Mekkah dan sekitarnya melaksanakan sholat Idul Adha di masjid aL-Haram pada hari ahad 28 April 1996, pagi hari sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Dan setelah itu dilanjutkan segera melaksanakan ibadah penyembelihan hewan qurban.

Lalu, kapan umat islam di Indonesia dan dan bagian timur kota Mekkah. Ternyata umat islam Indonesia juga melaksanakan sholat idul Adha hari Ahad 28 April 1996, pagi sekitar pukul 07.00 wib, atau khusus waktu Indonesia bagian barat. Pada saat yang sama ternyata umat islam di kota Mekkah belum melaksanakan sholat idul Adha tanggal 28 April 1996. Karena di Kota Mekkah baru pukul 03.00 pagi. 

Bagaimana logikanya? Yang melarang umat muslim mendahului Rusul-nya. Rasul kita Muhammad saw, seperti pada QS Al-Hujurat [49]:5, yang artinya; “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau mendahului Allah dan Rasul-nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.

Sumber:
Budiyono, Bambang E. KUT (Ka’bah Universal Time), Pilar Prees & SI-KUT, Jakarta, 2010.

Daftar Pemain Timnas Belanda yang Mempunyai Darah Keturunan Indonesia

Tiga setengah abat sudah, VOC menduduki kepulawan nusantara. Jejak-jejak itu sangat jelas, perkawinan silang antara warga pribumi dan pendatang asing. Yang tak lain adalah negara itu adalah negara yang kenal karena pemain Timnas sepakbolanya. Adalah Negara Belanda.
Tampa banyak tahu, sebelumnya. Ternyata dari sekian pemain Timnas Belanda. Adalah bintang di negerinya. Tak bisa di pungkiri lagi, sebagian dari mereka bagian dari Indonesia juga. Disebutkan saja diantaranya;

1. Robin van Persie (lahir di Rotterdam, Belanda, 6 Agustus 1983; umur 26 tahun) adalah penyerang tim nasional sepak bola Belanda yang bertinggi badan 183 cm dan bermain di Inggris FA Premier League untuk tim Arsenal, ternyata masih keturunan Indonesia. Darah Indonesia diperoleh dari neneknya yang orang indonesia asli Jawa.

2. Roy Makaay, pemain bernama asli Rudolphus Antonius Makaay ini berposisi sebagai striker. pemain berdarah Indonesia dari ibunya asli Maluku, kelahiran wijchen belanda 1975 ini sudah memperkuat belanda 43 kali dengan 6 gol.

3. Denny Landzaat adalah pemain lini tengah yang dipilih Van Basten. Nama lengkapnya adalah Denny Domingoes Landzaat. Denny dilahirkan 6 Mei 1976 di Amsterdam. Klub yang pernah diperkuatnya adalah Ajax, MVV, Willem II, AZ Alkmaar, wigan athletic. Di klubnya, Denny kerap memainkan posisi sebagai striker bayangan (second striker). Dia juga bisa bermain di gelandang kanan Tim Oranye. Kaki kanan dan kirinya sama-sama ampuh. Masa kecil Denny dihabiskan bersama orang tuanya di Rivierenbuurt, Amsterdam. Ibu Denny berdarah Maluku yang berasal dari keluarga besar 14 anak dan ayahnya adalah orang Belanda.

4. Giovanni Christiaan van Bronckhorst, lahir di Rotterdam, Belanda, 5 Mei 1975 adalah seorang pemain sepak bola dari Belanda. Sejak tahun 2003 ia bermain di Feyenoord Rotterdam di Eredivisie. Ia biasanya berposisi sebagai pemain tengah atau pemain bertahan. Ia memperkuat Belanda pada berbagai turnamen. Pada timnas yang terakhir ini ia dipercaya sebagai kapten. Ayah Bronckhorst adalah seorang Indo sementara ibunya berasal dari Saparua, Maluku. Satu hal yang unik, walaupun Gio lahir dan sudah lama menetap di Belanda, ia masih bisa berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan aksen Indonesia Timur yang kental dan khas, walaupun ia tidak benar-benar menguasai seluruh kosakata yang ada dalam Bahasa Indonesia. Ia mengaku mendapat kemampuan itu dari ibunya yang asli Maluku manuela sapulette. “Aku lahir di Rotterdam. Namaku terkadang bikin orang bingung, tapi tak ada darah Italia dalam keluargaku. Ayahku dari Indonesia sementara ibuku orang Maluku,” tulis van Bronckhorst dalam situs resminya.

5. John van Beukering. Pria kelahiran Velp, Belanda, 29 September 1983, saat ini memperkuat klub liga Belanda, Nijmegen sejak 2007 lalu. kakeknya orang indonesia asli maluku.

6. John Heitinga (lahir 15 November, 1983 di Alphen aan den Rijn) adalah bek kanan atau bek tengah tim nasional sepak bola Belanda yang bertinggi badan 180 cm yg pernah bermain di Ajax Amsterdam klub sekarang Everton. mempunyai darah keturunan Indonesia dari kakeknya yang Maluku. Ia memperkuat timnasnya di Euro 2004, Piala Dunia 2006 dan Piala Dunia 2010. sekarang bermain di Atletico Madrid.


7. Arjen Robben


Sumber :
Daftar Pemain Sepak Bola Keturunan Indonesia Yang Bermain di Luar Negeri « Iwan's Blog.htm

Idola ‘Baruku’ di Timnas


Masuknya Cristian Gonzales kedalam daftar pemain Timnas sepakbola Indonesia, membawa angin segar bagi persepakbola Indonesia. Lihat saja hasil Piala AFF 2010 yang membawa Timnas Indonesia ke Final. Yang menang agegat 2;0 atas Timnas Filipina. Dua gol kemenangan tersebut di peroleh dari seorang pemain Naturalisasi. Cristian Gonzales adalah bintangnya. Kalau bukan Gonzales, mungkin saja Timnas Indonesia akan terseok-seok untuk meraih kemenangan melawan Timnas Filipina yang bermodal sembilan pemain Naturalisasi.

Sembilan pemain Naturalisasi cukup menyulitkan Timnas Indonesia mencetak satu gol. Sejarah membuktikan selama timnas bertemu, sekalipun Timnas Filipina tak pernah mengalahkan Timnas Indonesia, bahkan dalam 2 kali 45 menit. Timnas Indonesia pernah menang 13:0. Namun, melihat pertandingan yang langsungkan di Gelora Bung Karno, Senanyan, Jakarta dua kali di piala AFF 2010. Hanya bisa mencetak satu gol ditiap pertandingannya.

Dan saat di pertandingan pertama, bagaimana Gonzales mencetak satu gol kemenangan Indonesia lewat sundulan kepala yang merobek gawang Filipina. Yang saya pikir hanya Gonzales yang bisa melakaukannya di Timnas Indonesia. “Kalo pemain local, asal sundul aja. Yang penting bolanya kena.” Dan di pertandingan yang ke dua. Cristian Gonzales mulai jadi idolaku di timnas Indonesia. Bagaimana tidak tendangan kaki kirinya dari luar garis 16, yang keras berhasil merobek gawan Filipina. Dan kembali saya pikir hanya Gonzales yang punya akurasi tendangan yang baik. “Kalo pemain local, asal tendang sekeras-kerasnya. Nggak tau arah bolanyanya kemana?”

“Perjuangan Timnas Indonesia tinggal selangkah lagi. Gonzales dan Timnas Indonesia, ayoooo buktikan merahmu…”

Sabtu, 04 Desember 2010

Resensi, "oh ngeresensi apa ya?"


Mata Kulaih Softskill memang membuat para mahasiswa/i memutar otak untuk membagi waktu luang untuk belajar dan berlayar di dunia maya. Walau hanya untuk menulis tugas dan tulisan bebas di dalam blog masing-masing dan di upload atau publish di studendsite-nya Universitas Gunadarma. Dari,,, sebanyak mungkin tulisan bebas dan tiga tulisan tugas yang diberikan langsung Ibu dosen, salah sutunya kali ini merensensi. Adalah tugas tulisan yang paling saya sukai dan paling menyusahkan. Bagaimana tidak? Meskipun sudah punya bahan untuk diresensi. Buku novel yang jadi pilihan. Itu berarti saya harus membaca kembali. Tentu saja saya tidak mau salah meresensi. Kalo salah, bisa-bisa novel yang diresensi nanti jadi negatif ditangkap para membaca yang belum membacanya sendiri.

Tapi, yang namanya baru belajar. Jadi kalo salah-salah dikit mohon dimaafkan sebesar-besarnya bagi pihak yang berkepentingan dan terutama penulis novel yang saya pilih menjadi bahan resensi. Dari banyak novel yang bagus-bagus. Sebenarnya saya masih binggung menentukan novel mana yang akan saya angkat buat jadi resensi untuk tugas kuliah softskill ini. Yang pasti saya lebih memilih meresensi novel asli tanah air dari pada buku novel terjemahan. Mungkin novel yang berjudul Ayat-ayat Cinta sangat menarik untuk diresensi. Karya Habbiburrahman El Shirazi yang diterbitkan Penerbit Republika. Mungkin sangat tepat untuk saya resensi atau lebih tepatnya belajar meresensi.

Awalnya saya tidak sama sekali tertarik apa lagi sampai sangat menyukainya jalan ceritanya. Waktu itu, saya masih duduk dibangku SMA dan novel ini meledak. Malahan, novel ini dipunyai teman akrab yang membawa dan membacanya di ruang kelas. Sama sekali sedikitpun tak penasaran. Dipinjamkan selama sebulan pun belum tentu saya membacanya. Melihat buku setebal itu minat membaca saya jadi luntur. Dan saya akan lebih memilih cerpen yang jumlah halamannya tak lebih dari 200. Itupun saya paksa untuk menyelesaikannya.

Setelah filmnya yang heboh dan juga meledak dan seketika itu minat untuk membacanya jadi sangat tinggi. Dan akhirnya punya kesempatan untuk membacanya. Itupun setelah beberapa tahun kemudian, saya baru menyempatkan diri. Ternyata luar biasa sangat menarik. Dari awal cerita hingga akhir penuh dengan poin-poin positif kehidupan nyata. Sepertinya saya diajak untuk memainkan peranan seorang Fahri yang sangat sempurna. Dalam hal keimanan dan niat yang selalu lurus melangkah di jalan Allah SWT. Wuchhh luar biasa, perjalanan realigius dan cinta sejati.

Saya yang baru setengah jalan menyelesaikan S.1. sedangkan Fahri S.2. di universitas tertua di dunia, di delta Nil Kota Cairo Mesir, tinggal menunggu pengumuman untuk menulis tesis Master atau Magister. Saya dan Fahri memang tak ada hubungannya. Hanya saja saya sangat kagum pada sosok pemuda seperti dia. Dia seorang pemuda yang berasal dari keluarga miskin berasal dari kampung kecil di Jawa Tengah. Tapi mempunyai kemauan keras untuk terus belajar dan berjuang menyelesaikan sekolahnya sampai gelar Doktor. Malahan, tampa mengandalkan kiriman orang tuanya. Sedangkan saya yang sedang menyelesaikan S.1. kalau biaya bulanan terlamabat dikirim kecewanya bukan main. Dua sosok yang berbeda...

Mungkin seperti inilah gambaran ceritanya...

Fahri tinggal di flat atau apartemen di tingkat tiga bersama Saiful, Rudi, Hamdi dan Mishbah. Adalah 4 mahasiswa yang sama-sama berasal dari Indonesia. Semuanya kuliah di Universistas Al Azhar. Memang hanya Fahri yang menempuh S.2. Saiful dan Rudi baru tingkat tiga. Sedangkan Misbah dan Hamdi sedang menunggu pengumuman kelulusan S.1.nya.

Dan di tingkat empat apartemen ini. Tinggal keluarga Tuan Boutros. Tetangga yang paling dekat dan ramah kepada semua mahasiswa Indonesia. Saya pikir betapa menyenangkan punya tetangga seperti Tuan Boutros.


Gadis Mesir bernama Maria

Namanya Maria. Dia puteri sulung Tuan Boutros dan Madame Nahed. Keluarga Kristen Koptik yang sangat taat. Maria kuliah dari Cairo University. Sosok gadis Mesir yang unik. Padahal dia seorang Kristen Koptik, namun ia suka pada Al-Qur’an. Bahkan ia hafal beberapa surat Al-Qur’an. Di antaranya surat Maryam. Sebuah surat yang membuat dirinya merasa bangga. Sosok yang beda keyakinan, tapi mencintai Al Quran. Bagaimana kita yang terlahir islam?


Perjalanan di dalam Metro

Metro atau kereta listrik. Dalam perjalanan ke Shubra El-Khaima, kota diujung Cairo untuk belajar qiraah sab’ah pada Syaikh Utsman Abdul Fattah. Beliau adalah murid Syaikh Mahmoud Khushari, ulama legendaries yang mendapat julukan Syaikhul Maqari’ Wal Huffadh Fi Mashr atau Guru Besarnya Para Pembaca dan Penghafal Al-Qur’an di Mesir. Di Masjid Abu Bakar Ash-Shidiq. Fahri tak mengurungkan niatnya untuk berangkat memenuhi janjinya. Padahal suhu udara sangat tinggi. Mencapai lebih 40 derajat celcius. Bisa di banyangkan betapa panas kota Cairo.

“Semestinya memang begitu Syaikh. Tapi saya harus komitmen dengan jadwal. Jadwal adalah janji. Janji pada diri sendiri dan janji pada Syaikh Utsman untuk datang.” Ucap Fahri.


Mati, jodoh, dan riski Tuhan yang atur

Perjalanan di dalam metro menuju ke Shubra. Padahal betapa inginya Fahri duduk dalam perjalanan yang jaraknya lumayan jauh sekitar lima puluh kilo meter lebih. Bisa duduk adalah riski. Tapi ketika masuk kedalam metro tak menyisakan tempat duduk. Sebagian malah masih ada yang berdiri. Berarti belum riski. Dan ketika kesempatan itu datang di depan mata. Fahri tahu siapa yang lebih berhak untuk duduk. Tak mementingkan diri sendiri. Dan kembali, ketika menyisakan 1 tempat duduk yang kosong, ketika hendak duduk muncul seorang perempuan berabaya biru tua, dengan jilbab dan cadar biru muda naik dari pintu. Dan Fahri mempersilahkan ia duduk.

Dan perjalanan dalam metro berlanjut. Begitu pintu terbuka, beberapa penumpang turun beberapa naik. Tetap tak menyediakan satu kursi kosong. Tak jauh berbeda seperti naik kereta; Bogor ke arah Jakarta disetiap stasiun ada yang turun dan ada yang naik. Kali ini tak biasa, memang. Di udara sepanas ini. Tiga orang bule yang berasal dari Amerika tampaknya, masuk. Memilih mengunakan metro. Padahal biasanya bule yang berasal dari Amerika, lebih memilih mengunakan taxi ber-Ac. Kalo ingin berpergian. Salah seorangnya adalah nenek-nenek. Wajahnya tampak pucat. Mungkin karena kepanasan. Tak ada yang bergerak mempersilakan nenek bule itu untuk duduk.

Dan akhirnya ia luluh juga melihihat derita si nenek bule. Perempuan bercadar biru muda itu bangkit dari duduknya.

Tapi, “Busyit! Hei perempuan bercadar, apa yang kau lakukan!” teriak seorang pemuda Mesir yang tak menyukai apa yang ia lakukan kepada nenek bule Amerika itu. Padahal Amerika biang kerusakan negara-negara Arab. Tentu saja kebanyakan orang arab tak menyukai warga negara Amerika.

“Apa saya salah?” tanya wanita bercadar.

Mendengar jawaban seperti itu si pemuda Mesir malah semakin naik pitam. Ia kembali membentak dan memaki-maki secara kasar. Fahri tak bisa berdiam diri melihat ketidak adilan. Lalu aku menjelaskan pada mereka bahwa yang dilakukan perempuan bercadar itu benar. Pemuda Mesir malah menukas sengak, “Orang Indonesia, kau tahu apa sok mengajari kami tentang Islam, heh!”

Fahri tak kehabisan akal. “Bacalah shalawat ke atas nabi, bacalah shalawat ke atas nabi!” ucap Fahri.

Cara yang bisa menurunkan amarah orang Mesir. Akhirnya, jika kebenaran ada di depan mata, orang Mesir mudah luluh hatinya. Bagaimana dengan orang Indonesia yang katanya sangat ramah? Apa bisa kita akan luluh hati, ketika menemukan kebenaran?

Memasuki pertengahan cerita disinilah saya diajak bertualangan yang sesungguhnya dalam kisah Ayat-Ayat Cinta. Disini Fahri menggalami beberapa masalahnya. Mulai dari sakit parah sampai di cintai semua orang. Dan ceritanya mulai i menyentuh hati saya, hingga air matapun tak dapat dibendung.


Cobaan

“Orang yang dicintai Nurul, yang namanya selalu dia sebut dalam doa-doanya, yang membuat dirinya satu minggu ini tidak bisa tidur entah kenapa, adalah FAHRI BIN ABDULLAH SHIDDIQ!”

Dicintai bidadari dunia juga adalah cobaan bagi Fahri. Seorang gadis bernama Nurul jatuh hati padanya. Sayangnya Nurul telah terlambat. Mungkin ini adalah cobaan yang begitu berat yang Fahri dapatkan.


Pernikahan sudah di depan mata

Siapa yang tidak ingin menikahi gadis sholeha, cantik dan juga kaya raya? Betapa beruntung Fahri bisa menyunting gadis keturunan Jerman-Turki bernama Aisha. Bagaimana bisa ikatan ini terjadi?


Fitnah

Kadang inilah menariknya cerita novel. Perjalanan tokoh tak selalu mulus. Dimana keimanan Fahri benar-benar diuji. Naura, gadis yang dikasihiani akhirnya membalasanya dengan tuba. Hingga Fahri harus terseret kealam penjara dan disiksa. Untunglah keimanan Fahri tak goyah sedikitpun.


Buku harian Maria

“Fahri, ini agenda pribadi Maria. Tempat ia mencurahkan segala perasaan dan pengalamannya yang sangat pribadi yang terkadang kami tidak mengetahuinya. Termasuk cintanya padamu yang luar biasa. Kami tidak pernah menyalahkanmu dalam masalah ini. Sebab kamu memang tidak bersalah. Kamu tidak pernah melakukan tindakan yang tidak baik pada Maria. Kami juga tidak bisa menyalahkan Maria. Bacalah beberapa halaman yang telah kami tandai itu agar kau mengetahui bagaimana perasaan Maria terhadapmu sebenarnya,” kata Tuan Boutros.
Betapa besar cinta seorang gadis Mesir pada Fahri. Entah apa penyebapnya membuat Maria jatuh sakit hingga koma, tak sadarkan diri.


Ayat-ayat cinta

Semua indah pada waktunya. Itulah jalan Allah SWT. Tak ada yang tahu. Keadilan itu masih ada. Sidang penentuan membuktikan Fahri tak besalah dari tuntutan Noura. Dan Noura mengakui dengan jujur semua kesalahanya.
Akhirnya! Kebahagian itu juga selalu ada. Bagaikan nyayian dari surga datangnya. Menyentuh nestapa batin yang sangat dalam.


Sekian...

Betapa irinya saya pada seorang Fahri sehingga semua gadis mencintainya. Dari Nurul, Aisha, Naura, dan Maria. Adalah gadis-gadis yang sempurna. Jatuh cinta pada seorang Fahri? Sebenarnya yang paling ingin saya tanyakan lansung padanya, hanya satu! “Sebenarnya seberapa ganteng kamu, Fahri?”

Ahhahaha, untung saya cuma penasaran saja. Perjalanan cinta sejati. Wuhhh indah sekali.!!!

Bagi yang belum membacanya, saran aja nich; untuk membacanya.!!! Dan ternyata meresensi itu tidak terlalu susah dan terlalu mudah, inilah hasilnya yang jauh dari kata sempurna...

Bahasa Baru, Cermin Kehidupan Kawula Muda


Apa jadinya jikalo manusia tak beriteraksi? Entahlah tak terbayangkan apa yang akan terjadi. Mungkin salah satunya tak adanya bahasa baru. Jikalo tak adanya bahasa baru di dalam kehidupan sehari-hari, apa juga yang jadi? Mungkin semua akan lebih banyak memilih diam-membisu karena bosan dengan keformalan bahasa sehari-hari, tak ada kemajuan yang berarti untuk mengefresikan diri, dan berjalan ditempat saat saling berinteraksi. ‘Tidak juga…’ Emm untunglah itu hanya tebak-tebakan saya, tak perlu di khawatirkan.

Bahasa baru itu sangat menarik akhir-akhir ini. Semakin sering saja kita mendengarnya. Sehingga semakin hari semakin banyak saja kata-kata baru yang jadi populer dikalangan anak muda khususnya. Untuk saling berinteraksi. Ada-ada saja yang terbaru dan lebih baru lagi. Itu mungkin bentuk dari kehidupan saling berinteraksi.

Bahasa baru mula-mulanya hanya dipakai diantar komunitas saja. Menyebar dari mulut ke mulut saat tak sengaja terucapkan di kehidupan social yang lebih luas dan media teknologi juga turut serta mempercepat kepopulerannya. Dan apa lagi sosok piguran yang ada di layar kaca. Membuat bahasa baru itu kian popular saja untuk dipakai dikehidupan sehari hari, khususnya dikalangan kawula muda. Buktinya tak susah kita mengetahuinya siapa saja artis yang mempopulerkanya yang saya katakan ‘bahasa baru.’ Seperti Sule contohnya yang memperkenalkan ‘Prikitiu,’ dsb.

Ada yang tertarik untuk menjadi pencipta bahasa baru? Dan terlebih dulu kenali seperti apa sich bahasa baru itu! Ya seperti inilah contohnya;

1. ALAY : Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.

2. LEBAY : Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di tahun 2006-an. Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang mempopulerkan kata ini di berbagai kesempatan di acara-acara di televisi yg mereka bawakan, dan biasanya digunakan untuk “mencela” orang yang berpenampilan norak.

3. JAYUS : Istilah Jayus populer di tahun 90an dan masih sesekali digunakan di masa kini. Dari cerita mulut ke mulut, konon ada seorang anak di daerah Kemang bernama Herman Setiabudhi yang kerap dipanggil Jayus oleh teman2nya. Herman alias Jayus terkenal sebagai anak yang sering melawak tapi lawakannya kerap kali tidak lucu.

4. GARING : Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Awalnya kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja.

5. GANDENG : Kata ini pun merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “berisik”. Sama seperti garing, kata ini dibawa dan dipakai oleh para mahasiswa luar Jawa Barat.

6. BEGICHU / BEGICYU : Biasanya kata ini disebutkan dengan penekanan di bagian belakang (yaitu memonyongkan bibir). Kata ini sendiri digunakan secara tidak sengaja oleh seorang anak kecil bernama Saipuddin, 3 tahun, asal Madura. Kata ini kemudian banyak dipopulerkan oleh artis. Salah satunya adalah Titi DJ.

7. MENEKETEHE : Kata ini sebenarnya berasal dari kata “Mana Kutahu” dan diplesetkan oleh Tora Sudiro sekitar awal tahun 2000an, di acara Extravaganza TransTV.

8. CING : Kata ini sudah sering digunakan sejak tahun 1970an. Hal ini saya ketahui saat menonton film Si Pitung Banteng Betawi yang dibintangi oleh (alm) Dicky Zulkarnaen. Belakangan, di tahun 90an, kata ini mulai sering digunakan orang lagi, terutama setelah sering digunakan Debby Sahertian di sitkom Lenong Rumpi. Kata “cing” biasa digunakan sebagai sapaan untuk teman dekat.

9. EMBER : Kata ini merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu”. Pertama kali dipopulerkan oleh Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat menjawab pertanyaan. Sejak itu, kata ini sering digunakan di berbagai kesempatan.

10. YIUK..! : Kata yang merupakan bentuk ajakan ini dipopulerkan oleh Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan (anggota grup GSP). Kata ini sempat populer di awal tahun 90an dan sering digunakan oleh Lenong Rumpi. Di awal tahun 2000an, kata ini kembali populer sejak digunakan oleh Indra Birowo dan Tora Sudiro di acara Exravaganza. Karena sering digunakan saat mereka berperan sebagai bencong, maka kata ini identik dengan panggilan kaum waria / bencong.

11. BONYOK : Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap. Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini, tapi kata ini mulai sering digunakan diperiode awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan remaja. Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah populer sejak tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini.

12. BISPAK : Merupakan singkatan dari kata “Bisa Pakai”. Kata ini mulai populer di pertengahan 90an, dan biasanya digunakan sebagai kode rahasia untuk menyebutkan wanita / pria yang bisa “dipakai” (baca : ditiduri), tapi mereka sendiri tidak mau disebut PSK (Pekerja Seks Komersial), karena seringkali mereka melakukan hal itu “just for fun”.Tidak jelas siapa yang mempopulerkan kata ini tapi dari penelusuran saya, kata ini sudah akrab dan sering digunakan oleh para Eksmud (Eksekutif Muda) Jakarta sekitar tahun 96an.

13. AKIKA : Merupakan sandi untuk mengatakan “Saya”. Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh kaum waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Gaul yang dibuatnya.

14. SUTRALAH : Merupakan pemanjangan dan plesetan dari kata “Sudahlah”. Kata ini juga dipopulerkan oleh kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.

15. SEMOK : Berasal dari bahasa Jawa yang berarti “Montok”. Kata ini belakangan sering digunakan orang untuk menggambarkan wanita yang cantik dan seksi.

16. LOL : Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-bahak”.

17. WIL dan PIL : Merupakan singkatan dari Wanita Idaman Lain dan Pria Idaman Lain. Tidak jelas siapa yang mempopulerkan istilah ini, namun saya menemukan kata-kata ini sering digunakan dalam penulisan di majalah2 di era awal 2000an. Kedua kata itu biasa digunakan untuk menjelaskan wanita atau pria simpanan / selingkuhan.

18. AJIB : Artinya Enak, Asyik, atau Klabing. Kata ini mulai populer di tahun 90an tatkala musik trance dan narkoba jenis shabu2 baru mulai populer. Kata ini biasanya digunakan oleh para penikmat kedua hal itu. Istilah ini diambil dari suara hentakan tempo musik trance yang kalo didengar dengar teliti memang terdengar seperti “Ajib, ajib…. ajib, ajib….”.

19. ANJELO : Merupakan singkatan dari Antar Jemput Lonte. Dari informasi yang saya peroleh, kata ini pertama kali digunakan sekitar tahun 2000an di daerah sekitar Bogor untuk menyebut Tukang Ojek yang menjadi langganan para penjaja cinta di sana.

20. JABLAY : Kata ini dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam film Mendadak Dangdut (2006).Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan belaian kasih sayang kekasihnya.

21. GETHO LOH : Kata ini berarti “Demikian / Begitu”, yang merupakan penekanan dari sebuah penjelasan yang disampaikan oleh sang pembicara. Kata ini cukup terkenal di tahun 2007, karena sering digunakan oleh para penyiar radio (terutama radio anak muda) setiap kali selesai menjelaskan sesuatu. Kata ini makin populer manakala sering digunakan dalam berbagai percakapan yang bernada jenaka (sekaligus norak) di berbagai acara televisi.

22. BELAH DUREN : Berasal dari istilah yang digunakan dalam lagu dangdut berjudul sama yang dinyanyikan oleh Julia Perez, kata “Belah Duren” merupakan istilah yang ditujukan buat para pengantin muda yang menikmati malam pertama. Belakangan kata ini mengandung makna ajakan untuk melakukan ML (Making love).

23. SEGEDE GAMBRENG : Kata “gambreng” berasal dari suitan anak-anak (hompimpah alaihum gambreng), yang menunjukkan siapa yang menang dalam suitan tersebut. Belakangan, sekitar tahun 2007an, kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang besar sekali dan sulit diungkapkan dengan kata-kata.

24. JUTEK : Berasal dari kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an untuk menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang menyebalkan, judes, galak, emosian, dan sombong.

25. BT / BeTe : Merupakan singkatan dari Boring Total. Tadinya orang menduga kata ini dipopulerkan oleh Dwiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008. Padahal kata ini sudah lama digunakan oleh para mahasiswa yang bosan dengan program perkuliahan mereka. Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun 2000an.

26. KATROK : Orang kampung / orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat membawakan acara Empat Mata sekitar tahun 2007an (kini berubah menjadi acara Bukan Empat Mata). Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk menggambarkan orang yang kampungan / norak banget.

27. PRIKITIU : Adalah celutukan yang ditujukan pada pasangan yang tertangkap basah melakukan perselingkuhan. Adalah Sule, seorang komedian lokal, yang melontarkan celutukan nakal yang kini menjadi bahasa pergaulan itu.

28. CUMI : Merupakan singkatan yang mengandung banyak arti (tergantung CUMI yang dipakai adalah singkatan dari apa). Awalnya kata ini dipopulerkan oleh sebuah produk kartu telpon seluler di tahun 2008an, yang akhirnya berkembang menjadi bahasa gaul anak-anak remaja untuk menjelaskan kondisinya saat ini, seperti CUma MIkir, CUma MIScal, CUma MIrip, CUma MInjam, CUkup MIris, dan lain-lain.

29. GAYUS : Merupakan sebutan sindiran untuk orang yang gila uang dan berusaha mendapatkan uang dengan berbagai cara yang tidak halal. Ungkapan ini populer di awal tahun 2010 setelah seorang pejabat pajak negara bernama Gayus diciduk polisi lantaran ketahuan menilap uang negara sebesar Rp 67 milyar.

30. DODOL : bukan makana. Tapi ini ungkapa pada seorang yang bersikap sangat bodoh. Biasa sering saya gunakan. LOL hehehe ^_^

Bahasa baru yang ada diatas. Mungkin sebagian tak asing lagi di telinga kita. Pengucapan bahasa untuk saling menjaga hubungan baik serta fungsi imajinasi setiap kebebasan satu sama lain. Seperti fantasi atau emosi seperti untuk mengungkapkan suasana hati seperti marah, sedih, dan gembira. Perkembangan bahasa yang selaras dengan perkembangan kehidupan manusia di abad modern menunjukkan fenomena yang berubah-ubah antara lain dengan penggunaan bahasa sebagai alat pergaulan sehari-hari.

31.Trim…: Adalah ucapan ‘Cukup sekian Terimakasih.”

Referensi;
http://www.uniktapifakta.com/2010/07/kamus-gaul-facebook.html

Sabtu, 06 November 2010

Rinduku Kasih…


Awal pertemuan kita tampa jejak.
Jadi awal dan akhir.

Awalnya memang tak seindah mimpi
Terangnya meyakinkan ku
Sinarnya bagaikan pancaran bola matamu yang indah mempesona
Sebungkah berlian merah jambu bentuk hati yang tulus
Dikau buka pintu hatiku yang membeku…

Dihari-hari yang terasa pendek.jadi akhir
Mengapa semua yang tersisa jadi indah?

Dikau memang pergi menghilang,
Lenyap ditelan bumi tampa meningalkan sebuah jejak kepastian
Untuk menggabarkan ku lewan semeliar anggin malam-malam.
Sudah aku nanti, sudah juga aku cari, sudah kini aku tersadar…
Sudah nasipku dan takdir kita tak di pertemukan.


Pliss, kommenya dong…

Lanjutkan Saja Menghitungnya…

Bagian : 4

Namun, seandainya ku terus melakukan kebiasaan buruku ini. Hingga aku lulus dari bangku kulian, uang yang kubakar adalah mungkin mencapai Rp 50 juta. Terhitung dari kelas 3 SMP dan sampai lulus kuliah (Kurang lebih 10 tahun maksimalnya.) Di saat itu umurku 24 tahun.

Setelah lulus dari bangku kuliah. Aku sepertinya akan berkerja dan punya penghasilan sendiri. Tapi mungkin beberapa tahun kedepan. Harga rokok terus saja naik, karena banyak kencaman dari masarakat untuk mendapatkan jaminan kesehatan. Terpaksa harga pajak rokok dinaikkan Pemerintah dengan berbagai macam kebijakan yang prorakyat. Bermaksud; Supaya rokok menjadi barang yang mewah dan setiap orang akan berpikir dua kali untuk membelinya.

Dan saat umurku 27 tahun aku putuskan untuk menikahi gadis yang ku kenal dibangku kuliah. Umurnya lebih muda dariku dua tahun. Kebiasaan buruku menjadi-jadi saja. Karena dia menerima saja. Mungkin dia telah cinta mati padaku. Mungkin saja, he he he. Tapi, aku tetap masih melakukan kebiasaan burukku ini. Jadi uang yang kukumpulkan jika tidak membeli rokok adalah 200 juta lebih (tambah 10 tahun lagi harga rokok terus naik 2kali lipatnya atau mungkin saja bisa 3kali lipat). Saat itu mungkin umurku 34 tahun. Dan buah perkawinan kami di karuniai dua orang buah hati.

Ternyata kebiasan burukku ini terus saja kubawa hingga aku meningal di usiaku yang belum genap 52 tahun, karena berbagai macam penyakit yang menyerang tubuh yang rapuh. Saat itu uang yang kuhabiskan mungkin sudah mencapai lebih dari Rp 500-700 juta. Karena dihari tuaku. Sebelum ajal menjeput, dalam keadaan sekarat, aku harus bolak-balik rumah sakit yang menghabiskan banyak uang. Tidak lain penyebabnya, karena penyakit yang dibawa kebiasaan burukku ini. Semua harta, warisan orang tuaku dan rumah tempat tinggal kami bersama keluarga kecilku_ tergadaikan saja sebelumnya. Dan akhirnya terjual hanya setengah harganya saja.

Habis sudah harapan ku…

Untuk melihat masa depan keluarga jadi lebih baik. Sebelum aku menghembuskan napas terakhir. Kini! Nyata adanya_ Dua orang buah hati yang sangat aku sayangi dan isteriku tercinta yang selalu setia, sangat menderita karenanya.

Dua tahun sebelum aku meninggal. Baru sadari kesalahan terbesar yang aku sepelekan selama ini. Memang selama ini berawal dari hanya kesalahan kecil mulanya. Dan buktinya tak seperti itu... Nyata ini kesalahana teramat besar. Memang waktu dua tahun tak cukup untuk merubahnya. Tiada lagi kata memamafkan yang aku dapatkan diwaktu yang singkat itu. Buktinya, mengapa kedua buah hatiku dan isnteri yang tetap setia menemanku tak tersenyum padaku saat aku menghembuskan napas terakhir.

Bersambung…

Mencoba Dulu…

Bagian 3:

Aku putuskan untuk berhenti saja merokok, sejak saat itu. Sebenarnya bukan alasan itu saja aku mau berhenti merokok. Terutama karena pacar baruku, yang baru aku kenal saat tingkat satu. Berhasil aku_ merebut hatinya dalam waktu hanya satu tahun saja saling mengenal. Dia sangat cantik. Hanya saja dia tak menyukai kalau aku seorang Pria tampan, tapi suka merokok. Jadi aku mau buktikan rasa cintaku kepadanya. Dan aku berjanji padanya tidak akan merokok lagi.

Dan dia percaya saja kepadaku saat ku katakan setahun yang lalu. Tapi tetap saja aku lanjutkannya. Hanya saja saat bersama memang aku tak lagi tampak dimatanya secara langsung.

Tak terasa sudah lebih dari empat, lima tahun dan memasuki tahun keenam sedah akan berlalu. Aku jalani kebiasaan, yang baru ku sadari sangat-sangat buruk. Andai dulu aku tidak merokok dan mengingat pesan kedua orang tuaku, “Bahwa merokok itu tidak baik untuk kesehatan.” Hanya ada rasa sesal yang ku rasakan…

Dan ini saatnya! Memasuk tingkat 3 sudah ku kuliah. Menghabiskan uang kedua orang tua saja kalau aku tak berhasil mengapai cita-cita. Dua tahun berlalu. Mungkin sudah cukup jadi pelajaran yang berharga. Hari ini, jam sekian, menit dan detik juga sekian. Ku tulis dalam semua penjuru sisa hidupku. Aku bejanji sepenuh jiwa dan raga. Dan ku katakan setenggah berteriak dan suara lantang; Katakan Tidak Untuk ‘ SMOKING.’

Ku sadari, “Kalo selama empat tahun saja, uang yang ku punyai tidak digunakan untuk membeli rokok. Berapakah uang yang bisa ku kumpulkan sekarang?”

Berapa ya? Coba kita menghitungnya bersama-sama…

Seandainya setiap hari minimal menghabiskan Rp 8.000,- untuk membeli sebungkus rokok. Berarti uangku lebih dari Rp 2,8 juta/tahun. Itu harga rokok 4 tahun yang lalu. Tapi dilihat perbandingan sekarang harga sebungkus rokok adalah hampir 2x lipatnya. Berarti uang kuhabiskan mencapai Rp 5 juta/tahunnya.

Jadi, Rp 5 juta x 4 = Rp 20 juta lebih uang yang bisa ku tabung.


Baja juga : Bagian 1, Bagian 2, Bagian 4

Setehun Berlalu…

Bagaian 2 :

Aku sangat menikmati kehidupan baruku. Kuliah memang nomor dua bagiku. Buktinya aku lebih suka nongrong-nogrong sambil ditemani sebatang rokok bersama teman-teman yang tak begitu jelas asal-usulnya, bersantai-santai dari pada masuk ruang kelas yang terasakan membosankan.

Dan sekarang aku masuk tingkat 2 semester ke-3. Ternyata tinggal jauh dari orang tua, seperti inilah rasanya. Dan kehidup mandiri, mengatur keuangan untuk kebutuhan sehari-hari satu bulan kedepan. Hanya sendiri di konterakan_ biasa mahasiswa menyebutnya; “Kostan”. Keseharian bisa ku lebih bebas disini. Dan Aku merasakan kebebasan yang sebenar-benarnya yang aku dapatkan.

Uang kiriman cukup untuk membelinya setiap hari. Tapi, namanya juga kehidupan anak kostan ada saja saat-saat aku kehabisan uang jajan. Dan aku t’lah mencoba berhenti sehari dua hari saja. Tapi mengapa membuatku tidak nyaman, terasa ada yang kurang. Serasakan tak ada yang lebih diinginkan dari itu.

Sekarang hidup tak berarti tampa rokok. Setiap hari Aku harus menghisap rokok. Saat bersantai-santai bersama teman-teman, melamun dan sesudah makan; pagiku, siang, dan malam pasti ingin sekali merokok. Dan lebih dari itu juga saat nongrong-nongrong bersama teman-teman kuliahan. Tak ada yang lebih baik kalau tidak ada.

Kelihatanya aku sangat sehat, tapi jiwaku tidak. Betapa inginya ku berhenti saja dari semua ini, tapi entah mengapa hingga saat ini berat rasanya meninggalkan kebiasaan ku ini. Selain jiwaku, rasanya fisik tidak sesehat dulu.

Saat ku berolahraga paforit yaitu sepakbola saat dikampungku dulu dan futsal di sini. Bedanya tipis adalah hobby ku. Namun, permasalahanya sekarang ku tak bisa lagi menikmati permainannya. Baru setengah babak pertama, napasku terasa sesak dan saat berlari mengejar bola sepertinya ini akhirnya untuk istirahat. Tapi terlihat teman-temanku masih bisa menikmati permainan hingga selesai. Sedangkan diriku jangankan sampai selesai. Menyelesaikan satu babak secara maksimal pun saja aku serasa tak sanggup. Menyerah, menarik nampas yang berat dan menyiksa tampa banyak aku sadari.

Dulu aku ingin sekali menjadi olahragawan, setidaknya pemain futsal profesional. Sepertinya semua telah berakhir. Masa muda telah direnggutnya. Menjadi olahragawan bukan lagi pilihan hidupku, mungkin menjadi pemusik saja. Pikirku pendek beralasan. Dan sadari itu, karena aku tak bisa beryanyi dan apalagi mainkan alat musik.

Baca juga : bagian 1, bagian 3, bagian 4

Katakan Tidak Untuk ‘ SMOKING’



Bagian 1:

Aku baru saja lulus SMA beberpa waktu yang lalu. Dan saatnya aku menginjak bangku kuliah. Orangtuaku mampu untuk menyekolahkan ke PerguruanTinggi. Aku sangat senang sekali. Beberapa hari lagi pengumumam hasil tes Perguruan Tinggi Suasta di umumkan. Aku sangat yakin sekali lulus, jebol, atau keterima kuliah di salah satu Univeristas Suasta di Jakarta. Setelah sebelumnya ikut tes formalitas.
Dan akhirnya aku dinyatakan lulus…

Banyak teman-teman se-SMA satu Daerah, yang lebih pintar tak melanjutkan sekolahnya. Melanjutkan ke Perguruan Tinggi seperti diriku karena keterbatasan materi. Jadi, betapa bangganya aku. Dan lebih dari itu. Aku bisa memilih sendiri sekolah di Universitas mana yang ku sukai. Dan juga aku di bebas memilih sekolah diluar Kota. Yang jauh dari keberadaanku sebelumnya. Tak tanggung-tanggung, dari Kota kecil setingkat Kabupaten di pesisir pulau Sumatra ke Ibukota Negara.

Pada awalnya…

Pertamanya_ ku hanya coba-coba merokok. Waktu itu aku masih SMP. Dan saat kelas tiga SMP lebih tepat aku telah menjadi seseorang g perokok aktif. Mungkin karena pergaulan bersama teman-temanku penyebat terbesarnya membuat terjerumus menjadi ikut-ikutan merokok. Tapi mereka tak sepenuhnya bisa ku salahkan. Aku juga salah. Tampa mereka ajak pun mungkin ku akan mencobanya sendiri. Banyak alasanya, termasuk mudah sekali mendapatkannya. Dengan membelinya dimana pun ada. Anak SD pun juga bisa mendapatkannya. Buktinya, Wawan temanku yang masih kelas 4 SD dengan mudahnya membeli diwarung-warung terdekat.

Dan hingga masuk SMA, Ayah dan Ibuku tidak menggetahui kalau aku adalah seorang anak yang suka merokok. Memang penyebabnya! Mereka terlalu sibuk dengan urusan pekerjaan kantornya masing-masing. Bisa dibanyangkan kalau sampai ketahuan, aku akan dimarahi habis-habisan dan mungkin aku tak bakal di sekolahkan ke perguruan tinggi. Aku sadar kalau Orangtuaku peduli dengan masa depanku, kalaupun mereka tahu mereka pasti masih menginginkan aku melanjutkan sekolah. Tetapi hebatnya aku, hingga aku lulus SMA_ kebetulan dengan nilai hasil UN setandar, pas-pasan. Untuk lulus saja. Sepertinya kedua orang tuaku tidak mengetahuinya. Hanya kadang-kadang mereka curiga. Tapi aku selalu punya banyak alasan untuk menyakalnya. Sepertinya selalu sukses… 

“W Livingstone Larned : Ayah Juga Lupa.”

Dengar, Nak; Ayah mengatakan ini saat kau terbaring tidur, sebelah tangan kecil merayap dipipimu dan rambutmu yang keriting hitam(pirang) lengket pada dahimu yang lembap. Ayah masuk menyelinap seorang diri masuk kekamarmu. Baru beberapa menit yang lalu, ketika ayah sedang membaca Koran diruang perpustakan, satu sapuan sesal yang amat dalam menerpa. Dengan perasaan bersalah Ayah datang menghampiri pembaringanmu.

Ada hal-hal yang Ayah pikirkan, Nak; Ayah selama ini bersikap kasar padamu. Ayah membentakmu, ketika kau sedang berpakain hendak pergi ke sekolahan karena kau Cuma menyeka mukamu sekilas dengan handuk. Lalu Ayah liat kau tidak mebersikan sepatumu. Ayah berteriak marah saat kau melempar beberapa barangmu ke lantai.

Saat makan pagi Ayah juga menemukan kesalahan. Kau meludakan makanmu. Kau meletkan sikutmu di atas meja. Kau mengoles rotimu dengan terlalu banyak mentega. Dan ketika kau baru mulai bermain dan Ayah berangkat mengejar kereta api, kau berpaling dan melambaikan tangan sambil berseru, “Selamat jalan Ayah.” Dan Ayah mengerutkan dahi, lalu menjawab, “Tegakan bahumu...”

Kemudian semua itu berulang lagi pada sore hari, begitu Ayah baru muncul dari jalan, ayah segera mengamatimu denan cermat, memandang hingga lutut, memandangmu saat sedang bermain kelereng. Ada lubang-lubang pada kaus kakimu. Ayah menghinamu di depan teman-temanmu, lalu mengiring kau untuk pulang ke rumah.” kaus kaki mahal_ kalau kau yang harus membelinya, kau akan lebih berhati-hati. Bayangkan itu Nak.” Itu yang keluar dari pikiran Ayah. Apakah kau ingat, nantinya, ketika Ayah sedang membaca di ruang perpustakan, bagaimana kau datang dengan perasan takut, dengan rasa yang terluka dalam matamu? Ketika Ayah harus memandang koran tidak sabar karenamu, kau jadi ragu-ragu didepan pintu. “Kau mau apa?” Semprot Ayah.

Kau tidak berkata sepatah pun, melainkan berlari melompat kearah Ayah, kau melempar tanganmu melingkar leher Ayah dan mencium Ayah, tangan-tanganmu yang kecil semakin erat memeluk dengan hangat, kehangatan yang telah Tuhan tetapkan untuk mekar di dalam hatimu dan yang bahkan mengabaikan sekali pun tidak mampu melemahkannya. Dan kemudian kau pergi bergegas menaiki tangga.

Nak, Nak, sesaat itu Koran jatuh dari tanggan Ayah, dan satu rasa takut menyakitkan menerpa Ayah. Kebiasaan apa yang telah Ayah lakukan? Kebiasaan yang selalu menemukan kesalahan, dalam mencerca_ ini adalah hadiah Ayah untukmu sebagai seorang anak laki-laki Ayah. Bukan berarti Ayah tidak mencintaimu; Ayah lakukan ini Ayah terlalu berharap terlalu banyak dari masa mudamu. Ayah sedang mengukurmu dengan kayu pengukur dari tahun-tahun Ayah sendiri….



Sumber; Carnegie, dale. Bagaimana Cara Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain, Binarupa Aksara, Jakarta, 2006.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Perubahan Kata Baku dan Sering Digunakan Dalam Penulisan dan Percakapan Sehari-hari

"Perubahan kata-kata baku yang terbaru yang sering digunakan dalam penulisan dan percakapan." Entahlah, apa setiap kita berkomunikasi harus saling menilai, "bahasa yang Anda gunakan tidak baku."

Alangkah sia-sia bila itu terlalu diperhatikan saat percakapan bersama teman-teman. Namun, kita pun juga tak bisa membedakan dengan cepat, yang mana baku dan tidak baku. kalau hanya lewat percakapan singkat sehari-hari. Baik penulisan dan percakapan kata baku atau tidaknya (non baku) tak ada perbedaan bagi orang Awam. Yang saya pikir sebagai orang awan tak ada bedanya. Sama saja...

Sejujurnya, sampai saat inipun. Saya tak bisa membendakan penulisan atau percakapan ini kata baku atau tidak baku. Sebaiknya terlebih dulu saya sadari lebih dulu ciri-ciri Bahasa Indonesia yang Baku. Pengembangan ragam bahasa baku memiliki tiga ciri atau arah, yaitu:
1. Memiliki kemantapan dinamis yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Di sini, baku atau standar berarti tidak dapat berubah setiap saat.
2. Bersifat kecendikiaan. Sifat ini diwujudkan dalam paragraf, kalimat, dan satuan-satuan bahasa lain yang mengungkapkan penalaran dan pemikiran yang teratur, logis dan masuk akal
3. Keseragaman. Di sini istilah “baku” dimaknai sebagai memiliki kaidah yang seragam. Proses penyeragam bertujuan menyeragamkan kaidah, bukan menyeragamkan ragam bahasa, laras bahasa, atau variasi bahasa.

Ada beberapa ciri yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan kebakuan kalimat, antara lain:
1. Pelesapan imbuhan, misalnya “Kita harus hati-hati dalam menentukan sample penelitian ini” (seharusnya “berhati-hati”).
2. Pemborosan kata yang menyebabkan kerancuan atau bahkan kesalahan struktur kalimat, misalnya “Dalam rapat pimpinan kemarin memutuskan susunan pengurus baru” (kata dalam dapat dibuang).
3. Penggunaan kata yang tidak baku, termasuk penggunaan kosakata bahasa daerah yang belum dibakukan. Contoh, “Percobaan yang dilakukan cuma menemukan sedikit temuan” (Cuma diganti hanya).
4. Penggunaan kata hubung yang tidak tepat, termasuk konjungsi ganda, misalnya ”Meskipun beberapa ruang sedang diperbaiki, tetapi kegiatan sekolah berjalan terus.” (konjungsi tetapi sebaiknya dihilangkan karena sudah ada konjungsi meskipun).
5. Kesalahan ejaan, termasuk penggunaan tanda baca.
6. Pelesapan salah satu unsur kalimat, misalnya ”Setelah dibahas secara mendalam, peserta rapat menerima usul tersebut” (subjek anak kalimat ‘usul tersebut’ tidak boleh dilesapkan).

Dan untuk lebih jelas lagi:
1. Pemakaian awalan me- dan awalan ber- secara ekpilisit dan konsisten.
Misalnya:
Bahasa baku
- Gubernur meninjau daerah kebakaran.
- Pintu pelintasan kereta itu kerja secara otomatis.

2. Pemakaian kata penghubung bahwa dan karena dalam kalimat majemuk secara ekspilisit. Misalnya:
Bahasa Baku
- Ia tidak tahu bahwa anaknya sering bolos.
- Ibu guru marah kepada Sudin, ia sering bolos.

3. Pemakaian pola frase untuk peredikat: aspek+pelaku+kata kerja secara konsisten. Misalnya:
Bahasa Baku
- Surat anda sudah saya terima.
- Acara berikutnya akan kami putarkan lagu-lagu perjuangan.
Bahasa Tidak Baku
- Surat anda saya sudah terima.
- Acara berikutnya kami akan putarkan lagu-lagu perjuangan.

4. Pemakaian konstruksi sintensis. Misalnya:
Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
- anaknya - dia punya anak
- membersihkan - bikin bersih
- memberitahukan - kasih tahu
- mereka - dia orang

5. Menghindari pemakaian unsur gramatikal dialek regional atau unsure gramatikal bahasa daerah. Misalnya:
Bahasa Baku
- dia mengontrak rumah di Kebayoran lama
- Mobil paman saya baru
Bahasa Tidak Baku
- Dia ngontrak rumah di Kebayoran lama.
- Paman saya mobilnya baru.

contoh kata Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku
- atap - atep
- menggunakan - menggaken
- pendidikan - pendidi’an
- kalaw - kalo,kalo’
- habis - abis
- dengan - dengen
- subuh - subueh
- senin - senen
- mantap - mantep
- pergi - pigi
- hilang - ilang
- dalam – dalem

Sumber:
http://blog.bahtera.org/2010/01/beberapa-ciri-bahasa-indonesia-baku/
http://anaksastra.blogspot.com/2009/03/analisis-bahasa-baku-dan-non-baku-dalam.html

Rabu, 13 Oktober 2010

“Mau Membuat Robot?”


Kini perkembangan teknologi begitu pesat perkembangannya, sehingga manusia menjadi lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya. Itu mungkin saja tujuan diciptakannya Robot yang saya ketahui sejauh ini. Namun, bagaimana Robot diciptakan untuk mengantikan peranan manusia bukan hanya membuat perkerjaan jadi lebih mudah dan cepat, tapi menjadikan manusia raja dimuka bumi ini. Nah mungkin dimasa depan uman manusia digantikan aktifitasnya oleh Robot-Robot.

Saya tahu diri juga lho... kemampuanku nggak sampai disana. Tapi kalo berandai-andai, ada niat juga sampai kesana. Menciptakan rancangan Robot yang dibuat untuk mempermudah manusia menjalankan kegiatan hariannya. “Tapi Robot yang seperti apa ya?” Maaf banget nich, sekarang ternyata otakku yang encer ini belum sampai kesana.... ahahaha, jadi now komment.

Sempat penasaran juga. Sebenarnya Robot itu apa sich? Nah untuk yang lebih jelas kita bisa googling-googling...

Sedikit yang saya ketahui akhirnya...

Asal-mula robot; Dahulu kala robot diciptakan dengan tujuan untuk menolong manusia. Kata robot sendiri berasal dari kata Robota yang berarti pekerja dalam bahasa Chech (Ceko). Robot digunakan untuk menggantikan fungsi manusia dalam menjalankan tugas yang berat, berbahaya, serta pekerjaan yang berulang dan kotor. Pada awalnya robot masih sangat sederhana dengan bentuk dan fungsi yang masih terbatas, sedangkan saat ini, secara sadar atau tidak, robot memang telah hadir di dalam kehidupan manusia dalam bentuk yang bermacam-macam dan berbagai fungsi.

Tentang robot; Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Suatu mesin dikatakan sebagai robot jika mesin tersebut dapat diprogram untuk melakukan suatu aktivitas tertentu dan pemrograman bisa dilakukan berulang-ulang (re-programmable), kemudian mesin mampu mengekstrak informasi dari lingkungannya dan menggunakan pengetahuan tentang lingkungannya untuk beraksi secara aman dengan cara yang sesuai yang diinginkan oleh pemrogrammnya, bersifat otomatis atau mampu beroperasi tanpa supervisi langsung dari manusia, memiliki bagian yang disebut manipulator yang terdiri dari link (rangka – seperti tulang pada tubuh manusia) dan joint (engsel – penghubung antar link). Link pada ujung manipulator disebut end effector yang digunakan robot untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan bisa berbentuk alat untuk memegang atau sebuah alat lain. End-effector bisa dianalogikan sebagai tangan manusia. Selain itu mesin tersebut memiliki unjuk kerja seperti Resolusi atau perubahan gerak terkecil yang dapat diperintahkan oleh sistem kontrol pada lingkup kerja manipulator. Akurasi atau besarnya penyimpangan/deviasi terhadap masukan yang diketahui, Repeatability atau kemampuan robot untuk mengembalikan end effector (pemegang/griper) pada posisinya semula, dan terakhir Fleksibilitas yang merupakan kelebihan yang dimiliki oleh robot secara umum jika dibandingkan dengan mesin konvensional.

Sumber: http://the-red-devils-girl.blog.friendster.com/2009/03/melihat-sisi-lain-fungsi-robot/